Sunday, February 17, 2013

Nasyid,, oh Nasyiid

Terlalu lama nih telinga dengerin lagu-lagu jahiliyyah (astagfirullah), yang nge-rock nge-rock begitu, yang punya boyband, yang begitu gitu dahh, sampe lupa buat dengerin nasyid. Tadi pagi pas si TRAFFIC siaran DOA (Dakwah On Air) disetelin nasyid, Ya Allah kangen daah (ahahahh, galau banget kayanya).

NANTIKANKU DI BATAS WAKTU

Dikedalaman hatiku 
tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku

Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
 
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu

Nantikanku dibatas waktu

 
Itu lagunya Ed Coustic. Subhanallah banget, ceritanya orang yang suka sama suka tapi nggak mau pacaran karena emang belum halal, akhirnya jawabannya hanya 'Nantikanku di Batas Waktu'. GREAT! (y). Yaiya kan, daripada dosa, pacaran, mending bilang tunggu dulu sampe waktunya tiba, kalau udah halal kan malah pahala? hahha :D

Terus terus habis itu ada juga nasyidnya Ed Coustic juga.. Yang ini menyarankan kita buat jadi diri kita sendiri dan nggak ussah (nada untung XP) sok sok ikutan orang lain, just be your self, apa adanya :))

MENJADI DIRIKU

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini

Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya
 Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku

Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga

Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki

 Satu lagi nasyid yang aku suka, tapi bukan dari Ed Coustic, yang ini dari Shaffix. Liriknya gimanaa gitu, bikin merinding. Terinspirasi dari kata-katanya Rasulullah SAW waktu disuruh berhenti dakwah sama pamannya Abu Thalib. Tapi yang ini nggak disiarin tadi. Aku cuma suka aja, subhanallah gitu.

KEIMANANKU

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu merubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli
dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku

Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa an raga ini
Apapun adanya

Andaikan seribu siksaan

Terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambutpun aku takkan bimbang
Jalan ini yang ku tempuh
Bilakah ajalkan menjelang
Jemput rindu-rindu syahid
Yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukmu
Tetapkan muslimku selalu


No comments:

Post a Comment